ANDA PENGUNJUNG KE :

Thursday, March 5, 2009

steno itu mudah

pertama adalah mengetahui ukuran huruf steno, huruf steno terbagi dalam empat ruang yaitu :
0 ruang (satu garis)
1 ruang (dua garis)
2 ruang (tiga garis)
3 ruang (empat garis)
huruf-huruf yang termasuk dalam 0 ruang adalah :
e, o, r, ng, huruf-huruf tersebut hanya melekat di garis, tidak sampai menyentuh garis kedua.
huruf-huruf yang termasuk dalam 1 ruang adalah :
l, ny, a, x, h, n, m,e (untuk contoh kata kelompok)
huruf-huruf tersebut bentuknya menyentuh antara garis pertama dengan garis kedua
huruf-huruf yang termasuk dalam 2 ruang adalah :
b, c, d, g, i, j, k, p, q, s, t, u, ukurannya adalah 3 garis, bentuknya ada yang melintang, melengkung, membujur , menegak dan sebagainya. kebanyakan huruf steno berukuran 2 ruang ini
huruf-huruf yang termasuk dalam 3 ruang adalah :
f, v, w, y, sy, dan huruf-huruf diftong,

Persambungan huruf.
dilihat dari bentuknya, maka persambungan huruf steno terbagi menjadi 3 persambungan yaitu :
persambungan runcing (patah)
persambungan tumpul (lekuk)
persambungan lingkar (bundar)
kita mulai dari persambungan pertama yaitu persambungan patah,
dalam persambungan ini bisa dianalogikan bahwa huruf depan bersambung dengan huruf berikutnya ujungnya sama-sama runcing, contoh at; to; axe dan sebagainya
sementara persambungan tumpul adalah persambungan yang timbul dari huruf depan runcing dengan huruf berikutnya yang lengkung (atau sebaliknya), contoh : go, do, am, dan sebagainya.
sedangkan persambungan lingkar adalah persambungan yang membentuk lingkaran kecil. sebagai contoh so, us, up, dan sebagainya.

begitulah bentuk-bentuk persambungan, kita jumpa lagi di lema berikutnya, see you to the next chapter

1 comment: